Stress!!!, itulah kata yang cukup sering diucapkan oleh para remaja saat ditanya tentang persiapan menghadapi UAN nanti. perasaan takut, depresi, cemas, khawatir, menjadi campur aduk. hari demi hari dijalani dengan perasaan yang tidak nyaman, dihantui oleh pikiran yang tidak pernah berhenti bertanya “Bisa nggak ya saya mengerjakan soalnya nanti?’ atau “gimana kalau saya tidak lulus UAN?”. Stress merupakan kondisi psikis yang disebabkan oleh berbagai perasaan yang negative terhadap suatu hal. Contohnya adalah rasa takut, khawatir, cemas, tertekan, dan merasa tidak aman. perasaan-perasaan negative tersebut merupakan hasil dari olah pikiran negative yang ada dalam diri seseorang. Seorang pekerja yang mengalami stress dengan pekerjaannya umumnya dikarenakan perasaan negative terhadap pekerjaannya. Khawatir jika pekerjaannya tidak selesai sebelum deadline yang diberikan. Cemas jika hasil kerjanya dikritik. Takut apabila presentasinya di tolak. Dan merasa tidak aman jika dirinya akan dihukum karena berbuat salah. Semua perasaan negative itu merupakan hasil dari olah pikir. Rasa khawatir muncul dari pikiran yang menyatakan bahwa sesuatu tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Rasa cemas merupakan hasil dari pikiran yang menyatakan bahwa hasil kerja sekarang belum maksimal sehingga memiliki celah untuk dikritik. Rasa takut timbul karena pikiran difokuskan pada hal yang tidak diinginkan (ditolak), bukannya pada hal yang diinginkan (sukses). dan Rasa tidak aman adalah hasil pikiran logis-normatif bahwa setiap kesalahan pasti ada hukumannya. Saat seorang remaja stress karena ujian, berbagai perasaan negative saling campur aduk di dalam benaknya. rasa takut, cemas, khawatir, dan tidak nyaman menggerogotinya dari waktu ke waktu. Cemas karena semakin hari semakin dekat masa ujiannya, khawatir jika tidak dapat mengerjakannya dengan baik, dan takut apabila tidak lulus dalam ujian tersebut saat menghadapi ujian, rasa takut seringkali menghinggapi mereka yang merasa dirinya belum siap. satu-satunya cara untuk menghilangkan ketakutan tersebut adalah dengan meyakinkan diri bahwa telah siap. yang perlu diingat adalah pikiran akan meyakini sesuatu tersebut sebagai sesuatu yang benar jika sesuai dengan kenyataan yang ada. dengan kata lain jika kita ingin kita berpikir dan merasa siap, maka kita harus betul-betul menyiapkannya. Ujian merupakan cara yang digunakan untuk menguji kemampuan seseorang. dengan Ujian pula seseorang dapat diukur apakah pantas untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi atau tetap pada tingkatan sekarang. Nah, persiapan apa yang perlu dilakukan oleh seorang pelajar ketika akan menghadapi ujian? Secara umum, dalam menghadapi ujian seseorang membutuhkan persiapan fisik dan mental. Persiapan fisik berguna untuk mejaga agar disaat pelaksanaan ujian kondisi fisik dalam keadaan prima. Persiapan mental memiliki manfaat agar disaat ujian secara mental lebih siap, tenang, dan mampu menunjang otak berpikir secara maksimal. Apabila di antara fisik dan mental ada yang dalam kondisi tidak baik, maka hal ini akan sangat mempengaruhi proses berpikir selama mengikuti ujian. Persiapan fisik yang bisa dilakukan saat menghadapi ujian adalah dengan berolahraga, minum air yang banyak dan makan makanan yang bergizi, dan istrahat yang cukup. Olahraga yang teratur dapat menjadikan tubuh lebih fit dan bertenaga. Dari penelitian yang dilakukan di Amerika, ternyata olahraga dapat menghindarkan seseorang dari perilaku malas. Kurang lebih 70% kompisisi dari otak kita terdiri atas air. Otak manusia bekerja dengan menggunakan oksigen. Minum air yang banyak, minimal 2 liter sehari dan makan makanan yang banyak mengandung air misalnya sayur dan buah dapat meningkatkan kadar oksigen dalam otak yang dimanfaatkan dalam proses berfikir. makan makanan yang banyak mengandung protein dan mineral dapat membantu meningkatkan metabolism tubuh.. Selain olah raga yang teratur dan makan makanan bergizi, istrahat yang cukup sangatlah penting. Pastikan dimalam sebelum ujian, Kamu tidur lebih awal sehingga keesokan paginya bangun dalam kondisi segar. kesalahan fatal yang banyak dilakukan orang adalah dengan menerapkan system “sks” atau system kebut semalam ketika menghadapi ujian. mereka belajar hingga larut malam sehingga ketika bangun dikeesokan paginya dalam kondisi yang tidak segar. dada berdegup kencang, mata masih berat, dan pikiranpun seperti melayang-layang. kondisi ini menyebabkan timbulnya rasa cemas dan takut. disaat seseorang dalam kondisi cemas atau takut, maka otak yang dominan bekerja saat itu adalah otak reptile atau otak primitive. disaat otak primitive bekerja, maka otak berpikir (neo korteks) tidak berfungsi. inilah yang sering kali menyebabkan Kamu ketika mengerjakan soal sering mengalami kondisi buntu, tidak dapat berpikir, atau seperti sebuah HP yang kehilangan sinyal. persiapan mental yang dilakukan saat menghadapi ujian adalah dengan banyak merelaksasikan pikiran sehingga senantiasa dalam kondisi yakin, percaya diri dan tetap tenang. seringkali kondisi mental seseorang berkaitan erat dengan pengetahuan dia terhadap kesiapannya menghadapi ujian. semakin dia yakin dan mantap bahwa dia telah siap untuk menghadapi ujian maka secara mentalpun lebih yakin, berani dan tetap tenang. Namum bagi mereka yang merasa tidak siap secara maksimal untuk menghadapi ujian, tentunya akan diliputi perasaan cemas, khawatir dan takut. Solusinya apa bagi mereka yang merasa cemas dan takut menghadapi ujian? Tentunya adalah dengan belajar bersungguh-sungguh agar materi yang akan diujikan betul-betul dikuasai. gunakan strategy belajar yang efektif sehingga kamu dengan mudah dapat menguasai materi yang dipelajari. untuk materi yang telah kamu kuasia cukup kamu ulangi secara sekilas untuk menguatkan kembali memory di dalam kepala. berikan porsi perhatian yang lebih bagi materi pelajaran yang menurut kamu belum maksimal dikuasai. jika tidak mengerti saat belajar sendiri, kamu bisa bertanya pada teman atau guru. Jika saat ujian kamu masih merasa cemas, tegang atau takut sehingga mengalami “hang” disaat berpikir, Kamu dapat menggunakan beberapa tips berikut ini untuk mengatasi kondisi tersebut: Tips pertama, lakukan pernafasan dengan pola 1 : 4 : 2. Tarik nafas dengan dalam melalui hidung sebanyak 1 hitungan, kemudian ditahan selama 4 hitungan, dan dihembuskan lewat mulut dalam 2 hitungan. Disaat menahan nafas, ucapkan dalam hati “Saya lebih Tenang, Saya semakin tenang”.. Tips Kedua adalah dengan memencet kelingkingmu sekuat-kuatnya hingga terasa sakit. ketika kelingking terasa sakit, rasakan semua perasaan negative seperti cemas, takut, dan khawatir berpindah ke kelingking kamu. fokuskan seluruh pikiran dan perasaan pada kelingking. selanjutnya secara perlahan-lahan lepas kelingking kamu dan biarkan seluruh stress, cemas, dan takut pergi menghilang beserta hilangnya sakit pada kelingking. Tips ketiga adalah dengan menggerakkan kedua belah mata. pertama-tama gerakkan mata kamu kekiri bawah, selanjutnya ke kiri atas, ke kanan atas, dan kekanan bawah. ulangi sebanyak 5 hingga 10 kali. Selamat mengikuti ujian dan salam sukses. Salam SMart
Tips menghilangkan stres dalam belajar
Senin, 08 November 2010
Tips menghilangkan stres dalam ujian
Langganan:
Postingan (Atom)