Senin, 08 November 2010

Tips menghilangkan stres dalam ujian

Stress!!!, itulah kata yang cukup sering diucapkan oleh para remaja saat 
ditanya tentang persiapan menghadapi UAN nanti. perasaan takut, depresi, cemas, 
khawatir, menjadi campur aduk. hari demi hari dijalani dengan perasaan yang 
tidak nyaman, dihantui oleh pikiran yang tidak pernah berhenti bertanya “Bisa 
nggak ya saya mengerjakan soalnya nanti?’ atau “gimana kalau saya tidak lulus 
UAN?”.
Stress merupakan kondisi psikis yang disebabkan oleh berbagai perasaan yang 
negative terhadap suatu hal. Contohnya adalah rasa takut, khawatir, cemas, 
tertekan, dan merasa tidak aman. perasaan-perasaan negative tersebut merupakan 
hasil dari olah pikiran negative yang ada dalam diri seseorang.
Seorang pekerja yang mengalami stress dengan pekerjaannya umumnya dikarenakan 
perasaan negative terhadap pekerjaannya. Khawatir jika pekerjaannya tidak 
selesai sebelum deadline yang diberikan. Cemas jika hasil kerjanya dikritik. 
Takut apabila presentasinya di tolak. Dan merasa tidak aman jika dirinya akan 
dihukum karena berbuat salah. Semua perasaan negative itu merupakan hasil dari 
olah pikir. Rasa khawatir muncul dari pikiran yang menyatakan bahwa sesuatu 
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Rasa cemas merupakan hasil dari 
pikiran yang menyatakan bahwa hasil kerja sekarang belum maksimal sehingga 
memiliki celah untuk dikritik. Rasa takut timbul karena pikiran difokuskan pada 
hal yang tidak diinginkan (ditolak), bukannya pada hal yang diinginkan 
(sukses). dan Rasa tidak aman adalah hasil pikiran logis-normatif bahwa setiap 
kesalahan pasti ada hukumannya.
Saat seorang remaja stress karena ujian, berbagai perasaan negative saling 
campur aduk di dalam benaknya. rasa takut, cemas, khawatir, dan tidak nyaman 
menggerogotinya dari waktu ke waktu. Cemas karena semakin hari semakin dekat 
masa ujiannya, khawatir jika tidak dapat mengerjakannya dengan baik, dan takut 
apabila tidak lulus dalam ujian tersebut
saat menghadapi ujian, rasa takut seringkali menghinggapi mereka yang merasa 
dirinya belum siap. satu-satunya cara untuk menghilangkan ketakutan tersebut 
adalah dengan meyakinkan diri bahwa telah siap. yang perlu diingat adalah 
pikiran akan meyakini sesuatu tersebut sebagai sesuatu yang benar jika sesuai 
dengan kenyataan yang ada. dengan kata lain jika kita ingin kita berpikir dan 
merasa siap, maka kita harus betul-betul menyiapkannya.
Ujian merupakan cara yang digunakan untuk menguji kemampuan seseorang. dengan 
Ujian pula seseorang dapat diukur apakah pantas untuk naik ke jenjang yang 
lebih tinggi atau tetap pada tingkatan sekarang.
Nah, persiapan apa yang perlu dilakukan oleh seorang pelajar ketika akan 
menghadapi ujian? Secara umum, dalam menghadapi ujian seseorang membutuhkan 
persiapan fisik dan mental. Persiapan fisik berguna untuk mejaga agar disaat 
pelaksanaan ujian kondisi fisik dalam keadaan prima. Persiapan mental memiliki 
manfaat agar disaat ujian secara mental lebih siap, tenang, dan mampu menunjang 
otak berpikir secara maksimal. Apabila di antara fisik dan mental ada yang 
dalam kondisi tidak baik, maka hal ini akan sangat mempengaruhi proses berpikir 
selama mengikuti ujian.
Persiapan fisik yang bisa dilakukan saat menghadapi ujian adalah dengan 
berolahraga, minum air yang banyak dan makan makanan yang bergizi, dan istrahat 
yang cukup. Olahraga yang teratur dapat menjadikan tubuh lebih fit dan 
bertenaga. Dari penelitian yang dilakukan di Amerika, ternyata olahraga dapat 
menghindarkan seseorang dari perilaku malas. 
Kurang lebih 70% kompisisi dari otak kita terdiri atas air. Otak manusia 
bekerja dengan menggunakan oksigen. Minum air yang banyak, minimal 2 liter 
sehari dan makan makanan yang banyak mengandung air misalnya sayur dan buah 
dapat meningkatkan kadar oksigen dalam otak yang dimanfaatkan dalam proses 
berfikir. makan makanan yang banyak mengandung protein dan mineral dapat 
membantu meningkatkan metabolism tubuh..
Selain olah raga yang teratur dan makan makanan bergizi, istrahat yang cukup 
sangatlah penting. Pastikan dimalam sebelum ujian, Kamu tidur lebih awal 
sehingga keesokan paginya bangun dalam kondisi segar. kesalahan fatal yang 
banyak dilakukan orang adalah dengan menerapkan system “sks” atau system kebut 
semalam ketika menghadapi ujian. mereka belajar hingga larut malam sehingga 
ketika bangun dikeesokan paginya dalam kondisi yang tidak segar. dada berdegup 
kencang, mata masih berat, dan pikiranpun seperti melayang-layang. kondisi ini 
menyebabkan timbulnya rasa cemas dan takut.
disaat seseorang dalam kondisi cemas atau takut, maka otak yang dominan bekerja 
saat itu adalah otak reptile atau otak primitive. disaat otak primitive 
bekerja, maka otak berpikir (neo korteks) tidak berfungsi. inilah yang sering 
kali menyebabkan Kamu ketika mengerjakan soal sering mengalami kondisi buntu, 
tidak dapat berpikir, atau seperti sebuah HP yang kehilangan sinyal.
persiapan mental yang dilakukan saat menghadapi ujian adalah dengan banyak 
merelaksasikan pikiran sehingga senantiasa dalam kondisi yakin, percaya diri 
dan tetap tenang. seringkali kondisi mental seseorang berkaitan erat dengan 
pengetahuan dia terhadap kesiapannya menghadapi ujian. semakin dia yakin dan 
mantap bahwa dia telah siap untuk menghadapi ujian maka secara mentalpun lebih 
yakin, berani dan tetap tenang. Namum bagi mereka yang merasa tidak siap secara 
maksimal untuk menghadapi ujian, tentunya akan diliputi perasaan cemas, 
khawatir dan takut.
Solusinya apa bagi mereka yang merasa cemas dan takut menghadapi ujian? 
Tentunya adalah dengan belajar bersungguh-sungguh agar materi yang akan 
diujikan betul-betul dikuasai. gunakan strategy belajar yang efektif sehingga 
kamu dengan mudah dapat menguasai materi yang dipelajari. untuk materi yang 
telah kamu kuasia cukup kamu ulangi secara sekilas untuk menguatkan kembali 
memory di dalam kepala. berikan porsi perhatian yang lebih bagi materi 
pelajaran yang menurut kamu belum maksimal dikuasai. jika tidak mengerti saat 
belajar sendiri, kamu bisa bertanya pada teman atau guru.
Jika saat ujian kamu masih merasa cemas, tegang atau takut sehingga mengalami 
“hang” disaat berpikir, Kamu dapat menggunakan beberapa tips berikut ini untuk 
mengatasi kondisi tersebut: 
Tips pertama, lakukan pernafasan dengan pola 1 : 4 : 2. Tarik nafas dengan 
dalam melalui hidung sebanyak 1 hitungan, kemudian ditahan selama 4 hitungan, 
dan dihembuskan lewat mulut dalam 2 hitungan. Disaat menahan nafas, ucapkan 
dalam hati “Saya lebih Tenang, Saya semakin tenang”..
Tips Kedua adalah dengan memencet kelingkingmu sekuat-kuatnya hingga terasa 
sakit. ketika kelingking terasa sakit, rasakan semua perasaan negative seperti 
cemas, takut, dan khawatir berpindah ke kelingking kamu. fokuskan seluruh 
pikiran dan perasaan pada kelingking. selanjutnya secara perlahan-lahan lepas 
kelingking kamu dan biarkan seluruh stress, cemas, dan takut pergi menghilang 
beserta hilangnya sakit pada kelingking.
Tips ketiga adalah dengan menggerakkan kedua belah mata. pertama-tama gerakkan 
mata kamu kekiri bawah, selanjutnya ke kiri atas, ke kanan atas, dan kekanan 
bawah. ulangi sebanyak 5 hingga 10 kali.
Selamat mengikuti ujian dan salam sukses.
Salam SMart